Hai sahabat tabloidhitz Di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, berdiri sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan jejak penting perjalanan kemerdekaan Indonesia. Bangunan ini dikenal dengan nama Cikini 82. Rumah bercat putih yang telah berusia puluhan tahun dan dekat dengan Taman Ismail marzuki dan stasiun KRL Cikini ini memiliki Sejarah Panjang dengan kemerdekan Republik Indonesia. Di sinilah Bapak Achmad Soebardjo yang merupakan Menteri Luar Negeri pertama Republik Indonesia dan salah satu tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan bangsa.

Biodata bapak Achmad Subardjo
Beliau lahir di Karawang pada tanggal (23 Maret 1896 dan meninggal pada tanggal 15 Desember 1978 di Jakarta. Menjelang kemerdekaan RI beliau bergabung sebagai anggota BPUPKI (Badan Persiapan Usaha Penyelidik Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (panitia persiapan Kemerdekaan Indonesia).

0-0x0-0-0#


Peran bapak Achmad Subardjo dalam proklamasi 17 Agustus 1945
Ketika berita kekalahan Jepang dalam PD II sampai ke Indonesia. Para tokoh muda (bapak Chairul Saleh, bapak Wikana, bapak Sukarni mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan. Namun tokoh lainnya seperti (Bung karno, bung Hatta  dan lainnya) menolak karena khawatir tindakan itu akan memicu konflik dengan tentara Jepang yang masih bersenjata lengkap dan telah diperintahkan pihak sekutu untuk tetap menjaga statusquo di wilayah jajahannya.Bila terjadi konflik dengan tentara Jepang dapat dipastikan banyak rakyat yang akan menjadi korban.
dan seperti yang kita baca di buku-buku sejarah di tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda membawa Bung Karno, Bung Hatta serta Ibu fatmawati dan putranya Guruh ke sebuah rumah milik petani Tionghoa Bernama Djia Kian Soe (Rumah itu kini di kenal sebagai rumah Rengasdengklok) dengan maksud agar Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan RI.
Para tokoh bangsa lainnya yang menyadari bahwa bung Karno dan bung Hatta tidak ada di Jakarta akhirnya mengetahui bahwa kedua tokoh bangsa tersebut di bawa para pemuda ke Rengasdengklok. Dan Bapak Achmad Subardjo lah yang berhasil meyakinkan para pemuda agar memulangkan bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta.
setibanya di Jakarta, bapak Achmad Subardjo juga yang berhasil melobi atase militer Jepang yaitu laksamana Muda Tadashi maeda ahgar mengijinkan kediamannya menjadi tempat Menyusun naskah proklamsi RI, dan di rumah ini juga naskah proklamasi di ketik oleh bapak Sayuti Melik. Rumah bekas kediaman laksamana muda Maeda kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

0-0x0-0-0#


Sebagai Menteri Luar Negeri
Beliau menjabat sebagai Menlu di tahun 1945 (masa jabatan pertama ) dan di tahun 1951-1952 (Masa jabatan ke dua)
Kini rumah beliau di Cikini 82 setelah di beli bapak Lukas S Budiono, SH, CN, LLM (Mleb), yang di kenal sebagai pengacara dan pecinta seni menjadi tempat untuk event dan acara yang sarat seni dan Sejarah di Tengah kota Jakarta. Seperti dari tanggal 11-17 Oktober di Cikini 82 didakan pameran batik dan tenun dari Nusawastra Silang Budaya. Dalam pameran ini di tampilkan kekayaan batik dan tenun dari Lasem, Timor, Sumba dll.

Video pameran batik dan tenun di Cikini 82 bisa di lihat di channel youtube Irfantraveller di link VIDA Dukung Penerapan Pelindungan Data Pribadi di Era Artificial Intelligence (AI)

Penulis
Irfantraveller (Fotografer-Tour Guide Bahasa Inggris Dan Konten Kreator)
WA 081310219179


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *